Pendidikan merupakan fondasi utama dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan nasional, Pemerintah Indonesia telah melaksanakan berbagai upaya, salah satunya adalah melalui evaluasi capaian pembelajaran peserta didik. Sebelum tahun 2021, evaluasi pendidikan di Indonesia terutama dilakukan melalui Ujian Nasional (UN) yang berfungsi sebagai alat ukur kemampuan kognitif siswa dalam mata pelajaran tertentu. Namun, hasil UN dinilai kurang mencerminkan seluruh spektrum kemampuan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan global dan kehidupan sehari-hari.
Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan dunia kerja yang semakin kompleks, pendidikan tidak lagi hanya bertumpu pada penguasaan pengetahuan akademik. Siswa juga perlu dibekali dengan kemampuan literasi, numerasi, serta karakter yang kuat untuk mampu beradaptasi dengan berbagai situasi dan tantangan yang ada. Oleh karena itu, diperlukan sebuah instrumen evaluasi yang lebih komprehensif, yang tidak hanya mengukur aspek kognitif, tetapi juga aspek karakter dan lingkungan belajar.
Merespons kebutuhan tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Asesmen Nasional (AN) sebagai alat ukur baru untuk mengevaluasi kualitas pendidikan di Indonesia. AN dirancang untuk menggantikan Ujian Nasional dengan pendekatan yang lebih holistik dan berbasis pada kebutuhan abad ke-21. AN meliputi tiga komponen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur literasi dan numerasi, Survei Karakter yang menilai aspek nilai-nilai dan sikap, serta Survei Lingkungan Belajar yang mengevaluasi kondisi lingkungan pembelajaran di sekolah.
Pelaksanaan AN bertujuan untuk menyediakan data yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam perbaikan kebijakan pendidikan, peningkatan kualitas pembelajaran, serta penguatan pendidikan karakter. Dengan demikian, diharapkan AN dapat menjadi langkah strategis dalam mewujudkan pendidikan yang lebih adil, merata, dan berkualitas bagi seluruh peserta didik di Indonesia.
Tujuan di adakannya Asesmen Nasional (AN) di SMK Taruna Bhakti, diantaranya yakni :
- Mengukur Kompetensi Dasar Siswa
- Literasi: Mengukur kemampuan siswa dalam memahami, menggunakan, dan merefleksikan informasi yang diperoleh dari teks bacaan untuk pengembangan diri dan kehidupan sehari-hari.
- Numerasi: Mengukur kemampuan siswa dalam menggunakan konsep dan prosedur matematika secara efektif untuk menyelesaikan masalah dalam berbagai konteks kehidupan.
- Menilai Perkembangan Karakter Siswa
Survei Karakter: Mengidentifikasi nilai-nilai dan sikap siswa yang berhubungan dengan Profil Pelajar Pancasila, seperti gotong royong, integritas, kebhinekaan global, dan kemandirian. Ini bertujuan untuk mendukung pembentukan karakter siswa yang kuat dan sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan.
- Mendapatkan Informasi tentang Lingkungan Belajar
Survei Lingkungan Belajar: Mengukur aspek-aspek yang mempengaruhi kualitas pendidikan di sekolah, termasuk dukungan infrastruktur, praktik pengajaran, dan iklim sekolah. Data ini berguna untuk memahami bagaimana kondisi sekolah mempengaruhi pembelajaran dan kesejahteraan siswa.
- Memberikan Dasar bagi Perbaikan Kualitas Pendidikan
- Data-Driven Policy: Hasil AN digunakan untuk merancang dan mengimplementasikan kebijakan pendidikan yang lebih efektif, baik di tingkat sekolah, daerah, maupun nasional. Ini termasuk intervensi yang spesifik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengurangi kesenjangan pendidikan.
- Perbaikan Proses Pembelajaran: Memberikan umpan balik kepada guru dan kepala sekolah untuk memahami kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelajaran, sehingga dapat melakukan perbaikan yang berkelanjutan.
5. Meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses, dan output di seluruh satuan Pendidikan